Anekdot terkadang bersifat sindiran alami. Di bawah rezim totalitarian di Uni Soviet berbagai macam anekdot politik tersebar di masyarakat sebagai satu-satunya cara untuk membuka dan mencela kejahatan dari sistem politik dan pemimpinnya. Mereka mentertawakan kepribadian Vladimir Lenin, Nikita Khrushchev, Leonid Brezhnev, dan pemimpin Soviet lainnya. Pada zaman Rusia modern ada banyak anekdot tentang Vladimir Putin.
Kata 'anekdot' dalam (Yunani: "tidak diterbitkan", secara literal "tidak dikeluarkan") berasal dari Procopius of Caesarea, penulis biografi dari Justinian I, yang membuat sebuah karya berjudul Ἀνέκδοτα (Anekdota, secara beragam diterjemahkan dengan Memoar yang tak diterbitkan atau Kisah Rahasia), yaitu sebuah koleksi kejadian-kejadian singkat dari kehidupan pribadi dari istana Bizantin. Secara bertahap, makna anekdot di pakai untuk setiap kisah singkat yang digunakan untuk menekankan atau mengilustrasikan apapun poin yang si penulis inginkan.
Contoh Anekdot :
Anak Monyet
Panjul sebagai seorang wartawan
mingguan kriminal di Jakarta sedang meliput peristiwa kecelakaan. Karena banyak orang yang mengerumuni lokasi kecelakaan,
Panjul tak dapat menerobos untuk melihat korban dari dekat. Sertelah berfikir
keras, Panjul dapat ide brilian.
“Tolong minggir-minggir semua,
saya ayah korban!” teriak Panjul. Lalu berkata, “Tolong saya di beri jalan.”
Benar saja kerumunan massa itu
membiarkan Panjul lewat. Semua mata terarah kepadanya. Panjul pun dalam hati
gede rasa (GR). “Berhasil juga!!!.” Ketika sampai di tengah kerumunan massa,
Panjul terpana melihat seekor anak monyet tergeletak tak berdaya!
Updated at: 24 July, 2013